Bus “Mengamuk”, 3 Tewas

Bus “Mengamuk”, 3 Tewas

\"\" Hantam 4 Motor, 3 Delman, 1 Gerobak Baso  MAJALENGKA - Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa lebih dari satu kembali terjadi. Setelah di Cisarua Bogor, kemarin (12/2) kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Majalengka, tepatnya di Jalur Cirebon-Bandung, Jl Dawuan kelurahan Dawuan. Sebanyak 3 orang tewas seketika dalam kecelakaan dan 26 orang luka-luka. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.30. Bermula dari bus pariwisata Jaya Prima (JP) Nopol D 7506 AE yang dikemudikan Egi Ginanjar warga Empangsari, Desa Sukatani RT 17/06, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bandung menuju Cirebon. Tiba-tiba di Jalan Kadipaten atau setelah pertigaan, bus yang membawa 45 penumpang itu oleng dan menyalip kendaraan di depannya. Namun, dari arah berlawanan ada mobil truk Colt Diesel nopol E 8106 B. Senggolan pun tak terhindarkan. Setelah senggolan dengan truk, bus masih melaju dan banting setir ke kiri. Namun, di sebelah kiri bus ternyata menyenggol mobil sedan Corolla E 1429 KA yang sedang parkir di pinggir jalan. Usai menghajar sedan, bus kembali oleng ke kanan dan mengantam satu truk Colt Diesel nopol E 8647 VD, terus menabrak tiga delman, satu becak dan empat sepeda motor masing-masing Honda Scoopy E 4280 WK, Honda Beat E 3816 WB, Revo 5121 WC dan Suzuki Thunder E 5393 AV, yang semuanya tengah melaju dari arah Cirebon menuju Bandung. Akibatnya, dua orang pengendara motor tewas seketika yakni Andri (18) asal Tomo Kabupaten Sumedang yang mengendarai motor Thunder, serta Jaja Mujahid (45) warga Blok Senen RT 07/06 Desa Gandu, Kecamatan Dawuan, Majalengka pendengara Honda Revo yang tengah membonceng dua anaknya. Sedangkan, satu korban tewas lain diketahui bernama Beni (33), warga Desa Gandasari Kecamatan Kasokandel. Beni tewas saat dilarikan ke RS Mitra Plumbon untuk menjalani rujukan perawatan intensif. Selain korban jiwa manusia, satu ekor kuda dari delman yang ditabrak bus juga ikut mati. Truk Colt Diesel yang pertama kali ditabrak oleh bus, juga oleng ke kiri, hingga menabrak gapura dan gerobak baso yang tengah didorong penjualnya. Beruntung, tukang bakso dan sejumlah orang yang tengah berada di kios warung dekat gapura tersebut selamat dari kecelakaan dan hanya menderita luka ringan Pantauan Radar, bus maut itu “memberondong” sejumlah kendaraan di depan hingga sejauh lebih dari 300 meter. Bus pariwisata yang membawa puluhan penumpang itu hendak berziarah ke Sunan Gunung Jati Cirebon. Salah satu saksi sekaligus korban pada peristiwa itu, mengatakan, tiba-tiba mobil bus tersebut menyeruduk mobil yang ditumpanginya. “Seingat saya bus itu melaju tidak karuan, selalu banting setir terus, dan saya tiba-tiba sudah di rumah sakit,” ujar Endang, salah satu kernet truk yang mengangkut genting tersebut, kepada Radar, kemarin. Diduga, saat pertama bertabrakan dengan truk, kaki sopir bus terjepit hingga tidak bisa menginjak rem. “Diduga, setelah menabrak, kaki sopir bus  terjepit, sehingga tidak bisa mengendalikan dan menghentikan laju bus,” ujar Kapolsek Kadipaten Kompol Nino SPd kepada Radar. Mengenai dugaan sopir bus pariwisata dalam keadaan tidak sehat atau tengah mabuk, Nino membantahnya. Menurutnya, untuk membenarkan hal ini perlu dilakukan tes urine dan hingga kini pihaknya belum menjalankannya karena kondisi sopir bus masih shock dan kini tengah diamankan di Mapolsek sehingga belum dapat dimintai keterangan. Selain dugaan mabuk, sopir yang masih berumur 23 tahun itu diduga hanya memiliki Sim C, yakni hanya untuk kendaraan roda dua. Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres Majalengka dan RS Mitra Plumbon Cirebon. Sementara, sopir bus maut yang bernama Egi Ginanjar sudah diamankan oleh Polsek Kadipaten guna dimintai keterangan. Sementara itu, Bupati Majalengka H Sutrisno SE Msi melihat langsung korban ke Rumah Sakit Daerah Umum Cideres. Sutrisno mengimbau kepada kepala RS Cideres untuk tidak membebani biaya pengobatan terhadap korban. Kepala Dishubkominfo Kabupaten Majalengka Aeron Randi belum memastikan apakah bus pariwisata tersebut dalam kondisi layak jalan. Menurutnya, meskipun dalam fakta menyebutkan bus tersebut dalam keadaan tidak layak jalan, hal ini bukan menjadi tanggung jawab pihaknya. “Di buku KIR nya, yang melakukan uji kelayakan dari Dishub Ciamis. Jadi, bukan kesalahan kita kalau ternyata ditemukan fakta jika bus tersebut tidak layak jalan,” ujar Aeron. (ono/azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: